Setting Speedy Telkom
Follow these Steps:
1. IP Setting
a. Ensure modem – PC – LAN Ethernet cable – RJ11 line cable have connected
correctly as well as splitter and modem.
b. Click start – setting – control panel – network connection – local area connection.
c. then come up halaman local area connection status page. Click properties – internet protocol (TCP/IP)
d. Type as follow (fig. below):
e. Click OK
2. Create a login page
a. Click start – setting – control panel – network connection
b. Click create a new connection
c. Follow these instructions below.
Selasa, 04 Mei 2010
Rabu, 28 April 2010
Demokrasi ?????.
Demokrasi ?????.
"He's fucking faking he's dead," says the first marine in the mosque. A
second replies: "Yeah, he's breathing." The first marine repeats: "He's
fucking faking he's dead", then aims and coldly shoots the unarmed
injured man three times with his automatic rifle. "He's dead now!" This
shows the barbaric act of american soldiers, and hundreds more in Iraq
not shown on film1.
Paragraf diatas merupakan narasi dari siaran kaset video yang
memperlihatkan seorang tentara marinir Amerika membunuh seorang sipil
yang terluka dan tidak bersenjata di dalam sebuah mesjid di Falujjah.
Video ini memperlihatkan wajah jelek penjajahan para kapitalis di Irak.
Tetapi peristiwa ini hanyalah sebagian kecil dari kekejaman sesungguhnya
dari pembunuhan masal yang terjadi di Falujjah, sebagaimana kita
mengetahui bahwa para tentara Amerika dan Inggris di perintahkan untuk
membunuh semua yang bergerak (kill anything that moves) di Falujjah,
tidak peduli orang tua, wanita dan anak-anak. Kita juga sudah mengetahui
bahwasanya mereka dengan tidak berperikemanusiaan menggunakan gas
syaraf dan bom napalm untuk menghabiskan seluruh isi Falujjah2,
sehingga seorang dokter relawan dari Turki melaporkan keadaan Falujjah
bagaikan kota mayat di mana bangkai manusia berserakan di mana-mana di
makan anjing dan dikerubungi oleh jutaan lalat (lord of the flies)3.
Beruntunglah kita kalau masih bisa marah dengan mengetahui hal tersebut,
karena sesungguhnya saat ini kita menyaksikan pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah hidup kita, pembunuhan massal yang telah membunuh lebih
dari 200.000 rakyat sipil Irak, ditambah dengan 500.000 anak-anak Irak
yang meninggal dari 12 tahun embargo sebelumnya, total pembunuhan hampir
mencapai 1 juta rakyat irak yang telah meninggal, andaikan Hittler pun
bisa menyaksikan hal ini tentu diapun akan bergidik melihatnya.
Tetapi pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah yang sedang kita saksikan saat ini merupakan keputusan
yang dihasilkan secara legal oleh suatu sistem yang negara kitapun
memperjuangkan dan meng agung-agung kannya; yaitu sistem demokrasi?.
Bukankah George W Bush terpilih secara demokratis dengan memenangkan
suara mayoritas rakyatnya untuk kedua kalinya, yang mana artinya secara
hukum pembunuhan masal yang terjadi di Irak merupakan pembunuhan yang
disetujui dan didukung oleh mayoritas rakyat Amerika, dengan sumber daya
finansial dan material disupport oleh rakyat Amerika?
Dan pada kenyataannya penjajahan dan penghancuran di kedua negeri Islam
Irak dan Afghanistanpun bertujuan untuk menegakan sistem demokrasi di
kedua negara tersebut.
Sungguh demokrasi telah setuju untuk membumi hanguskan negeri-negeri
Islam tersebut dan para pemeluknya.
Tetapi tidak hanya itu saja. Di negara-negara demokrasi lainnya,
demokrasi bersikap sangat keras terhadap kita kaum muslimin. Di Perancis
saudari-saudari kita dilarang menutup auratnya ke sekolah dan
tempat-tempat umum. Para pemeluk agama Islam dilarang memakai
simbol-simbol keagamaan, dan jilbab dikategorikan sebagai salah satu
simbol yang dilarang tersebut, dan itu merupakan suatu keputusan yang
demokratik dari negara yang merupakan pelopor demokrasi4. Di Belanda
mesjid dan sekolah-sekolah muslim dibakar dikarenakan kebencian terhadap
muslim5. Di Ingris, seorang muslim dihajar oleh lima tentara brigade
Ingris sampai kehilangan satu matanya hanya gara-gara dia berbicara
dalam bahasa Arab dengan temannya. Di Australia para tahanan muslim
dilarang berbicara dengan bebas dengan tahanan yang lain dikarenakan
kekhawatiran akan penyebaran agama Islam di dalam tahanan6. Dan semua
itu tidak lain adalah negara demokrasi, yang menghasilkan keputusannya
dengan demokratis. Sungguh demokrasi memperlihatkan kebencian rasis dan
diskriminasi terhadap Islam dan pemeluknya.
"We hate you moslems" itulah yang sebenarnya dikatakan demokrasi. Anda
sekarang sedang melihat kenyataan yang sebenarnya sikap demokrasi yang
kepada Islam apakah itu dalam bentuk penjajahan, pembunuhan masal,
diskriminasi, rasialisme yang dialami oleh Islam dan para pemeluknya
pada saat ini. Demokrasi sungguh-sungguh sangat membenci Islam, karena
demokrasi sesungguhnya mengetahui Islam akan selalu menghalangi jalannya
menuju kebebasan yang tiada batas.
Akan senangkah anda seorang muslim membiarkan anak anda berciuman dan
berzina di depan mata anda, karena sesungguhnya di negara demokrasi anda
tidak boleh marah karena hal ini adalah merupakan 'hak azazi' anak anda?
Maukah anda membiarkan anak laki-laki atau anak perempuan anda membawa
teman homo atau lesbiannya kerumah anda, karena apabila anda larang maka
demokrasi akan memasukkan anda ke penjara karena anda menghalangi 'hak
asasi' anak anda sendiri?. Karena di negara yang mempraktekan demokrasi
seperti di Belanda dan Australia anda sungguh-sungguh akan dimasukan ke
penjara apabila anda menghalangi 'hak asasi' anak anda7.
Seks bebas yang menghasilkan kerusakan moral, merupakan 'hak asasi' di
negara demokrasi. Maka bukanlah hal yang mengherankan lagi apabila dua
bulan kemaren Australia dan Amerika akhirnya menangkap 200 orang
pedophili (peleceh seksual terhadap anak-anak) dari 900 orang tersangka
pornographi anak-anak8, penyakit kelamin dan AIDS selalu meningkat,
tidak hanya itu, homoseksualitas yang menjadi gaya hidup para pendeta
merekapun sekarang menjadi bagian dari komunitas mereka9, dan semuanya
diakibatkan terlalu bebas dan melencengnya 'hak asasi' yang mereka
terapkan. Bukankah hal demikian juga yang sudah mulai kita rasakan?
Pornografi di media masa kita merupakan ekspresi dari 'hak asasi' dan
'kebebasan pers'. Kita boleh tidak setuju, kita boleh protes, kita boleh
demonstrasi, ya hanya itu yang bisa anda lakukan, karena itulah
demokrasi, tetapi anda tidak akan pernah bisa menghentikan dan
membasminya karena demokrasi sendiri menjamin keberlansungannya.
Sungguh sangat ironis, kita sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia turut ikut memperjuangkan sistem demokrasi yang
nyata-nyata tidak setuju dengan Islam, dan kita mengambilnya "taken for
granted" begitu saja. Kita sudah melihat para politisi kita berbusa-busa
mulutnya berjanji akan menegakkan dan memperjuangkan demokrasi. Kita
sering mendengar teman kita berbicara demokrasi, tanpa mengetahui
darimana asal kata demokrasi, apa maksudnya dan bagaimana
pengimplementasiannya. Kita melihat saudara kita bersikap seenaknya yang
diartikan sesuai dengan demokrasi, tanpa kita mampu melarangnya karena
menurutnya hal itu merupakan 'hak asasi' bagi dirinya.
Bukankah Indonesia merupakan negara termiskin dan penghutang terbanyak?
Dan ketika kita berada di alam demokrasinya, pembabatan hutan
habis-habisan , biaya hidup yang semakin tinggi, dan pendidikan menjadi
suatu kebutuhan elit? Itu semua terjadi di dalam alam demokrasi.
Faktanya saat ini bisa kita lihat dimana-mana.
Demokrasi sebenarnya tidak berpihak kepada kita kaum muslimin.
Demokrasi hanya berpihak kepada para kapitalis. Bahkan Armatya Zen yang
merupakan pemenang nobel di bidang ekonomi pun mempertanyakan situasi
pada saat ini dimana hampir semua negara sudah menerima demokrasi, dan
produksi makanan meningkat empat kali lipat dari kebutuhan seluruh umat
manusia, tetapi setengah dari penduduk planet bumi mengalami
kelaparan10.
Seharusnya para politisi kita, para pemikir kita mulai memikirkan sistem
yang sudah sekarat ini. Sudah saatnya kita sebagai rakyat mengajak para
pemimpin kita dengan bersama-sama berusaha untuk menghentikan kehancuran
yang akan diakibatkannya dengan kembali kepada sistem yang telah
diberikan Sang Pencipta kepada kita. Karena pada realitanyalah demokrasi
tidak berpihak kepada kita. Hai kaum muslimin, sesungguhnya Demokrasi
membencimu, dan Allahpun tidak mengingikan kita berhukum dengannya.
Allah hanya menginginkan kita berhukum dengan hukumNya. Karena belumlah
sampai iman kita sebagai seorang muslim sebelum kita berhukum dengan
hukumNya. Sebagaimana firmannya:
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (an Nisa 65)
Bukankah kita selalu menginginkan Islam mengalami kebangkitan? Maka
marilah kita bangkit ber sama-sama menuju kepada penegakan hukum Allah,
hukum yang akan menjadikan kita sebagai umat yang terbaik. Bukan kepada
hukum yang nyata-nyata dihasilkan oleh sistem yang membenci dan ingin
menghancurkan kita.
Lihat videonya di : ''AS Lakukan Genosida di Fallujah''
Wallahu Alam
sumber :
Kami membencimu atas nama Demokrasi
Muhammad Yusuf (muhammad_jusuf@yahoo.com)
Staf Lembaga Kajian Islam, Politik dan Adat Sumatera Barat
http://swaramuslim.net/weblog.php?id=P2576
"He's fucking faking he's dead," says the first marine in the mosque. A
second replies: "Yeah, he's breathing." The first marine repeats: "He's
fucking faking he's dead", then aims and coldly shoots the unarmed
injured man three times with his automatic rifle. "He's dead now!" This
shows the barbaric act of american soldiers, and hundreds more in Iraq
not shown on film1.
Paragraf diatas merupakan narasi dari siaran kaset video yang
memperlihatkan seorang tentara marinir Amerika membunuh seorang sipil
yang terluka dan tidak bersenjata di dalam sebuah mesjid di Falujjah.
Video ini memperlihatkan wajah jelek penjajahan para kapitalis di Irak.
Tetapi peristiwa ini hanyalah sebagian kecil dari kekejaman sesungguhnya
dari pembunuhan masal yang terjadi di Falujjah, sebagaimana kita
mengetahui bahwa para tentara Amerika dan Inggris di perintahkan untuk
membunuh semua yang bergerak (kill anything that moves) di Falujjah,
tidak peduli orang tua, wanita dan anak-anak. Kita juga sudah mengetahui
bahwasanya mereka dengan tidak berperikemanusiaan menggunakan gas
syaraf dan bom napalm untuk menghabiskan seluruh isi Falujjah2,
sehingga seorang dokter relawan dari Turki melaporkan keadaan Falujjah
bagaikan kota mayat di mana bangkai manusia berserakan di mana-mana di
makan anjing dan dikerubungi oleh jutaan lalat (lord of the flies)3.
Beruntunglah kita kalau masih bisa marah dengan mengetahui hal tersebut,
karena sesungguhnya saat ini kita menyaksikan pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah hidup kita, pembunuhan massal yang telah membunuh lebih
dari 200.000 rakyat sipil Irak, ditambah dengan 500.000 anak-anak Irak
yang meninggal dari 12 tahun embargo sebelumnya, total pembunuhan hampir
mencapai 1 juta rakyat irak yang telah meninggal, andaikan Hittler pun
bisa menyaksikan hal ini tentu diapun akan bergidik melihatnya.
Tetapi pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah yang sedang kita saksikan saat ini merupakan keputusan
yang dihasilkan secara legal oleh suatu sistem yang negara kitapun
memperjuangkan dan meng agung-agung kannya; yaitu sistem demokrasi?.
Bukankah George W Bush terpilih secara demokratis dengan memenangkan
suara mayoritas rakyatnya untuk kedua kalinya, yang mana artinya secara
hukum pembunuhan masal yang terjadi di Irak merupakan pembunuhan yang
disetujui dan didukung oleh mayoritas rakyat Amerika, dengan sumber daya
finansial dan material disupport oleh rakyat Amerika?
Dan pada kenyataannya penjajahan dan penghancuran di kedua negeri Islam
Irak dan Afghanistanpun bertujuan untuk menegakan sistem demokrasi di
kedua negara tersebut.
Sungguh demokrasi telah setuju untuk membumi hanguskan negeri-negeri
Islam tersebut dan para pemeluknya.
Tetapi tidak hanya itu saja. Di negara-negara demokrasi lainnya,
demokrasi bersikap sangat keras terhadap kita kaum muslimin. Di Perancis
saudari-saudari kita dilarang menutup auratnya ke sekolah dan
tempat-tempat umum. Para pemeluk agama Islam dilarang memakai
simbol-simbol keagamaan, dan jilbab dikategorikan sebagai salah satu
simbol yang dilarang tersebut, dan itu merupakan suatu keputusan yang
demokratik dari negara yang merupakan pelopor demokrasi4. Di Belanda
mesjid dan sekolah-sekolah muslim dibakar dikarenakan kebencian terhadap
muslim5. Di Ingris, seorang muslim dihajar oleh lima tentara brigade
Ingris sampai kehilangan satu matanya hanya gara-gara dia berbicara
dalam bahasa Arab dengan temannya. Di Australia para tahanan muslim
dilarang berbicara dengan bebas dengan tahanan yang lain dikarenakan
kekhawatiran akan penyebaran agama Islam di dalam tahanan6. Dan semua
itu tidak lain adalah negara demokrasi, yang menghasilkan keputusannya
dengan demokratis. Sungguh demokrasi memperlihatkan kebencian rasis dan
diskriminasi terhadap Islam dan pemeluknya.
"We hate you moslems" itulah yang sebenarnya dikatakan demokrasi. Anda
sekarang sedang melihat kenyataan yang sebenarnya sikap demokrasi yang
kepada Islam apakah itu dalam bentuk penjajahan, pembunuhan masal,
diskriminasi, rasialisme yang dialami oleh Islam dan para pemeluknya
pada saat ini. Demokrasi sungguh-sungguh sangat membenci Islam, karena
demokrasi sesungguhnya mengetahui Islam akan selalu menghalangi jalannya
menuju kebebasan yang tiada batas.
Akan senangkah anda seorang muslim membiarkan anak anda berciuman dan
berzina di depan mata anda, karena sesungguhnya di negara demokrasi anda
tidak boleh marah karena hal ini adalah merupakan 'hak azazi' anak anda?
Maukah anda membiarkan anak laki-laki atau anak perempuan anda membawa
teman homo atau lesbiannya kerumah anda, karena apabila anda larang maka
demokrasi akan memasukkan anda ke penjara karena anda menghalangi 'hak
asasi' anak anda sendiri?. Karena di negara yang mempraktekan demokrasi
seperti di Belanda dan Australia anda sungguh-sungguh akan dimasukan ke
penjara apabila anda menghalangi 'hak asasi' anak anda7.
Seks bebas yang menghasilkan kerusakan moral, merupakan 'hak asasi' di
negara demokrasi. Maka bukanlah hal yang mengherankan lagi apabila dua
bulan kemaren Australia dan Amerika akhirnya menangkap 200 orang
pedophili (peleceh seksual terhadap anak-anak) dari 900 orang tersangka
pornographi anak-anak8, penyakit kelamin dan AIDS selalu meningkat,
tidak hanya itu, homoseksualitas yang menjadi gaya hidup para pendeta
merekapun sekarang menjadi bagian dari komunitas mereka9, dan semuanya
diakibatkan terlalu bebas dan melencengnya 'hak asasi' yang mereka
terapkan. Bukankah hal demikian juga yang sudah mulai kita rasakan?
Pornografi di media masa kita merupakan ekspresi dari 'hak asasi' dan
'kebebasan pers'. Kita boleh tidak setuju, kita boleh protes, kita boleh
demonstrasi, ya hanya itu yang bisa anda lakukan, karena itulah
demokrasi, tetapi anda tidak akan pernah bisa menghentikan dan
membasminya karena demokrasi sendiri menjamin keberlansungannya.
Sungguh sangat ironis, kita sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia turut ikut memperjuangkan sistem demokrasi yang
nyata-nyata tidak setuju dengan Islam, dan kita mengambilnya "taken for
granted" begitu saja. Kita sudah melihat para politisi kita berbusa-busa
mulutnya berjanji akan menegakkan dan memperjuangkan demokrasi. Kita
sering mendengar teman kita berbicara demokrasi, tanpa mengetahui
darimana asal kata demokrasi, apa maksudnya dan bagaimana
pengimplementasiannya. Kita melihat saudara kita bersikap seenaknya yang
diartikan sesuai dengan demokrasi, tanpa kita mampu melarangnya karena
menurutnya hal itu merupakan 'hak asasi' bagi dirinya.
Bukankah Indonesia merupakan negara termiskin dan penghutang terbanyak?
Dan ketika kita berada di alam demokrasinya, pembabatan hutan
habis-habisan , biaya hidup yang semakin tinggi, dan pendidikan menjadi
suatu kebutuhan elit? Itu semua terjadi di dalam alam demokrasi.
Faktanya saat ini bisa kita lihat dimana-mana.
Demokrasi sebenarnya tidak berpihak kepada kita kaum muslimin.
Demokrasi hanya berpihak kepada para kapitalis. Bahkan Armatya Zen yang
merupakan pemenang nobel di bidang ekonomi pun mempertanyakan situasi
pada saat ini dimana hampir semua negara sudah menerima demokrasi, dan
produksi makanan meningkat empat kali lipat dari kebutuhan seluruh umat
manusia, tetapi setengah dari penduduk planet bumi mengalami
kelaparan10.
Seharusnya para politisi kita, para pemikir kita mulai memikirkan sistem
yang sudah sekarat ini. Sudah saatnya kita sebagai rakyat mengajak para
pemimpin kita dengan bersama-sama berusaha untuk menghentikan kehancuran
yang akan diakibatkannya dengan kembali kepada sistem yang telah
diberikan Sang Pencipta kepada kita. Karena pada realitanyalah demokrasi
tidak berpihak kepada kita. Hai kaum muslimin, sesungguhnya Demokrasi
membencimu, dan Allahpun tidak mengingikan kita berhukum dengannya.
Allah hanya menginginkan kita berhukum dengan hukumNya. Karena belumlah
sampai iman kita sebagai seorang muslim sebelum kita berhukum dengan
hukumNya. Sebagaimana firmannya:
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (an Nisa 65)
Bukankah kita selalu menginginkan Islam mengalami kebangkitan? Maka
marilah kita bangkit ber sama-sama menuju kepada penegakan hukum Allah,
hukum yang akan menjadikan kita sebagai umat yang terbaik. Bukan kepada
hukum yang nyata-nyata dihasilkan oleh sistem yang membenci dan ingin
menghancurkan kita.
Lihat videonya di : ''AS Lakukan Genosida di Fallujah''
Wallahu Alam
sumber :
Kami membencimu atas nama Demokrasi
Muhammad Yusuf (muhammad_jusuf@yahoo.com)
Staf Lembaga Kajian Islam, Politik dan Adat Sumatera Barat
http://swaramuslim.net/weblog.php?id=P2576
Demokrasi ?????.
"He's fucking faking he's dead," says the first marine in the mosque. A
second replies: "Yeah, he's breathing." The first marine repeats: "He's
fucking faking he's dead", then aims and coldly shoots the unarmed
injured man three times with his automatic rifle. "He's dead now!" This
shows the barbaric act of american soldiers, and hundreds more in Iraq
not shown on film1.
Paragraf diatas merupakan narasi dari siaran kaset video yang
memperlihatkan seorang tentara marinir Amerika membunuh seorang sipil
yang terluka dan tidak bersenjata di dalam sebuah mesjid di Falujjah.
Video ini memperlihatkan wajah jelek penjajahan para kapitalis di Irak.
Tetapi peristiwa ini hanyalah sebagian kecil dari kekejaman sesungguhnya
dari pembunuhan masal yang terjadi di Falujjah, sebagaimana kita
mengetahui bahwa para tentara Amerika dan Inggris di perintahkan untuk
membunuh semua yang bergerak (kill anything that moves) di Falujjah,
tidak peduli orang tua, wanita dan anak-anak. Kita juga sudah mengetahui
bahwasanya mereka dengan tidak berperikemanusiaan menggunakan gas
syaraf dan bom napalm untuk menghabiskan seluruh isi Falujjah2,
sehingga seorang dokter relawan dari Turki melaporkan keadaan Falujjah
bagaikan kota mayat di mana bangkai manusia berserakan di mana-mana di
makan anjing dan dikerubungi oleh jutaan lalat (lord of the flies)3.
Beruntunglah kita kalau masih bisa marah dengan mengetahui hal tersebut,
karena sesungguhnya saat ini kita menyaksikan pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah hidup kita, pembunuhan massal yang telah membunuh lebih
dari 200.000 rakyat sipil Irak, ditambah dengan 500.000 anak-anak Irak
yang meninggal dari 12 tahun embargo sebelumnya, total pembunuhan hampir
mencapai 1 juta rakyat irak yang telah meninggal, andaikan Hittler pun
bisa menyaksikan hal ini tentu diapun akan bergidik melihatnya.
Tetapi pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah yang sedang kita saksikan saat ini merupakan keputusan
yang dihasilkan secara legal oleh suatu sistem yang negara kitapun
memperjuangkan dan meng agung-agung kannya; yaitu sistem demokrasi?.
Bukankah George W Bush terpilih secara demokratis dengan memenangkan
suara mayoritas rakyatnya untuk kedua kalinya, yang mana artinya secara
hukum pembunuhan masal yang terjadi di Irak merupakan pembunuhan yang
disetujui dan didukung oleh mayoritas rakyat Amerika, dengan sumber daya
finansial dan material disupport oleh rakyat Amerika?
Dan pada kenyataannya penjajahan dan penghancuran di kedua negeri Islam
Irak dan Afghanistanpun bertujuan untuk menegakan sistem demokrasi di
kedua negara tersebut.
Sungguh demokrasi telah setuju untuk membumi hanguskan negeri-negeri
Islam tersebut dan para pemeluknya.
Tetapi tidak hanya itu saja. Di negara-negara demokrasi lainnya,
demokrasi bersikap sangat keras terhadap kita kaum muslimin. Di Perancis
saudari-saudari kita dilarang menutup auratnya ke sekolah dan
tempat-tempat umum. Para pemeluk agama Islam dilarang memakai
simbol-simbol keagamaan, dan jilbab dikategorikan sebagai salah satu
simbol yang dilarang tersebut, dan itu merupakan suatu keputusan yang
demokratik dari negara yang merupakan pelopor demokrasi4. Di Belanda
mesjid dan sekolah-sekolah muslim dibakar dikarenakan kebencian terhadap
muslim5. Di Ingris, seorang muslim dihajar oleh lima tentara brigade
Ingris sampai kehilangan satu matanya hanya gara-gara dia berbicara
dalam bahasa Arab dengan temannya. Di Australia para tahanan muslim
dilarang berbicara dengan bebas dengan tahanan yang lain dikarenakan
kekhawatiran akan penyebaran agama Islam di dalam tahanan6. Dan semua
itu tidak lain adalah negara demokrasi, yang menghasilkan keputusannya
dengan demokratis. Sungguh demokrasi memperlihatkan kebencian rasis dan
diskriminasi terhadap Islam dan pemeluknya.
"We hate you moslems" itulah yang sebenarnya dikatakan demokrasi. Anda
sekarang sedang melihat kenyataan yang sebenarnya sikap demokrasi yang
kepada Islam apakah itu dalam bentuk penjajahan, pembunuhan masal,
diskriminasi, rasialisme yang dialami oleh Islam dan para pemeluknya
pada saat ini. Demokrasi sungguh-sungguh sangat membenci Islam, karena
demokrasi sesungguhnya mengetahui Islam akan selalu menghalangi jalannya
menuju kebebasan yang tiada batas.
Akan senangkah anda seorang muslim membiarkan anak anda berciuman dan
berzina di depan mata anda, karena sesungguhnya di negara demokrasi anda
tidak boleh marah karena hal ini adalah merupakan 'hak azazi' anak anda?
Maukah anda membiarkan anak laki-laki atau anak perempuan anda membawa
teman homo atau lesbiannya kerumah anda, karena apabila anda larang maka
demokrasi akan memasukkan anda ke penjara karena anda menghalangi 'hak
asasi' anak anda sendiri?. Karena di negara yang mempraktekan demokrasi
seperti di Belanda dan Australia anda sungguh-sungguh akan dimasukan ke
penjara apabila anda menghalangi 'hak asasi' anak anda7.
Seks bebas yang menghasilkan kerusakan moral, merupakan 'hak asasi' di
negara demokrasi. Maka bukanlah hal yang mengherankan lagi apabila dua
bulan kemaren Australia dan Amerika akhirnya menangkap 200 orang
pedophili (peleceh seksual terhadap anak-anak) dari 900 orang tersangka
pornographi anak-anak8, penyakit kelamin dan AIDS selalu meningkat,
tidak hanya itu, homoseksualitas yang menjadi gaya hidup para pendeta
merekapun sekarang menjadi bagian dari komunitas mereka9, dan semuanya
diakibatkan terlalu bebas dan melencengnya 'hak asasi' yang mereka
terapkan. Bukankah hal demikian juga yang sudah mulai kita rasakan?
Pornografi di media masa kita merupakan ekspresi dari 'hak asasi' dan
'kebebasan pers'. Kita boleh tidak setuju, kita boleh protes, kita boleh
demonstrasi, ya hanya itu yang bisa anda lakukan, karena itulah
demokrasi, tetapi anda tidak akan pernah bisa menghentikan dan
membasminya karena demokrasi sendiri menjamin keberlansungannya.
Sungguh sangat ironis, kita sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia turut ikut memperjuangkan sistem demokrasi yang
nyata-nyata tidak setuju dengan Islam, dan kita mengambilnya "taken for
granted" begitu saja. Kita sudah melihat para politisi kita berbusa-busa
mulutnya berjanji akan menegakkan dan memperjuangkan demokrasi. Kita
sering mendengar teman kita berbicara demokrasi, tanpa mengetahui
darimana asal kata demokrasi, apa maksudnya dan bagaimana
pengimplementasiannya. Kita melihat saudara kita bersikap seenaknya yang
diartikan sesuai dengan demokrasi, tanpa kita mampu melarangnya karena
menurutnya hal itu merupakan 'hak asasi' bagi dirinya.
Bukankah Indonesia merupakan negara termiskin dan penghutang terbanyak?
Dan ketika kita berada di alam demokrasinya, pembabatan hutan
habis-habisan , biaya hidup yang semakin tinggi, dan pendidikan menjadi
suatu kebutuhan elit? Itu semua terjadi di dalam alam demokrasi.
Faktanya saat ini bisa kita lihat dimana-mana.
Demokrasi sebenarnya tidak berpihak kepada kita kaum muslimin.
Demokrasi hanya berpihak kepada para kapitalis. Bahkan Armatya Zen yang
merupakan pemenang nobel di bidang ekonomi pun mempertanyakan situasi
pada saat ini dimana hampir semua negara sudah menerima demokrasi, dan
produksi makanan meningkat empat kali lipat dari kebutuhan seluruh umat
manusia, tetapi setengah dari penduduk planet bumi mengalami
kelaparan10.
Seharusnya para politisi kita, para pemikir kita mulai memikirkan sistem
yang sudah sekarat ini. Sudah saatnya kita sebagai rakyat mengajak para
pemimpin kita dengan bersama-sama berusaha untuk menghentikan kehancuran
yang akan diakibatkannya dengan kembali kepada sistem yang telah
diberikan Sang Pencipta kepada kita. Karena pada realitanyalah demokrasi
tidak berpihak kepada kita. Hai kaum muslimin, sesungguhnya Demokrasi
membencimu, dan Allahpun tidak mengingikan kita berhukum dengannya.
Allah hanya menginginkan kita berhukum dengan hukumNya. Karena belumlah
sampai iman kita sebagai seorang muslim sebelum kita berhukum dengan
hukumNya. Sebagaimana firmannya:
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (an Nisa 65)
Bukankah kita selalu menginginkan Islam mengalami kebangkitan? Maka
marilah kita bangkit ber sama-sama menuju kepada penegakan hukum Allah,
hukum yang akan menjadikan kita sebagai umat yang terbaik. Bukan kepada
hukum yang nyata-nyata dihasilkan oleh sistem yang membenci dan ingin
menghancurkan kita.
Lihat videonya di : ''AS Lakukan Genosida di Fallujah''
Wallahu Alam
sumber :
Kami membencimu atas nama Demokrasi
Muhammad Yusuf (muhammad_jusuf@yahoo.com)
Staf Lembaga Kajian Islam, Politik dan Adat Sumatera Barat
http://swaramuslim.net/weblog.php?id=P2576
"He's fucking faking he's dead," says the first marine in the mosque. A
second replies: "Yeah, he's breathing." The first marine repeats: "He's
fucking faking he's dead", then aims and coldly shoots the unarmed
injured man three times with his automatic rifle. "He's dead now!" This
shows the barbaric act of american soldiers, and hundreds more in Iraq
not shown on film1.
Paragraf diatas merupakan narasi dari siaran kaset video yang
memperlihatkan seorang tentara marinir Amerika membunuh seorang sipil
yang terluka dan tidak bersenjata di dalam sebuah mesjid di Falujjah.
Video ini memperlihatkan wajah jelek penjajahan para kapitalis di Irak.
Tetapi peristiwa ini hanyalah sebagian kecil dari kekejaman sesungguhnya
dari pembunuhan masal yang terjadi di Falujjah, sebagaimana kita
mengetahui bahwa para tentara Amerika dan Inggris di perintahkan untuk
membunuh semua yang bergerak (kill anything that moves) di Falujjah,
tidak peduli orang tua, wanita dan anak-anak. Kita juga sudah mengetahui
bahwasanya mereka dengan tidak berperikemanusiaan menggunakan gas
syaraf dan bom napalm untuk menghabiskan seluruh isi Falujjah2,
sehingga seorang dokter relawan dari Turki melaporkan keadaan Falujjah
bagaikan kota mayat di mana bangkai manusia berserakan di mana-mana di
makan anjing dan dikerubungi oleh jutaan lalat (lord of the flies)3.
Beruntunglah kita kalau masih bisa marah dengan mengetahui hal tersebut,
karena sesungguhnya saat ini kita menyaksikan pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah hidup kita, pembunuhan massal yang telah membunuh lebih
dari 200.000 rakyat sipil Irak, ditambah dengan 500.000 anak-anak Irak
yang meninggal dari 12 tahun embargo sebelumnya, total pembunuhan hampir
mencapai 1 juta rakyat irak yang telah meninggal, andaikan Hittler pun
bisa menyaksikan hal ini tentu diapun akan bergidik melihatnya.
Tetapi pernahkah terpikirkan oleh kita bahwa pembunuhan masal terbesar
dalam sejarah yang sedang kita saksikan saat ini merupakan keputusan
yang dihasilkan secara legal oleh suatu sistem yang negara kitapun
memperjuangkan dan meng agung-agung kannya; yaitu sistem demokrasi?.
Bukankah George W Bush terpilih secara demokratis dengan memenangkan
suara mayoritas rakyatnya untuk kedua kalinya, yang mana artinya secara
hukum pembunuhan masal yang terjadi di Irak merupakan pembunuhan yang
disetujui dan didukung oleh mayoritas rakyat Amerika, dengan sumber daya
finansial dan material disupport oleh rakyat Amerika?
Dan pada kenyataannya penjajahan dan penghancuran di kedua negeri Islam
Irak dan Afghanistanpun bertujuan untuk menegakan sistem demokrasi di
kedua negara tersebut.
Sungguh demokrasi telah setuju untuk membumi hanguskan negeri-negeri
Islam tersebut dan para pemeluknya.
Tetapi tidak hanya itu saja. Di negara-negara demokrasi lainnya,
demokrasi bersikap sangat keras terhadap kita kaum muslimin. Di Perancis
saudari-saudari kita dilarang menutup auratnya ke sekolah dan
tempat-tempat umum. Para pemeluk agama Islam dilarang memakai
simbol-simbol keagamaan, dan jilbab dikategorikan sebagai salah satu
simbol yang dilarang tersebut, dan itu merupakan suatu keputusan yang
demokratik dari negara yang merupakan pelopor demokrasi4. Di Belanda
mesjid dan sekolah-sekolah muslim dibakar dikarenakan kebencian terhadap
muslim5. Di Ingris, seorang muslim dihajar oleh lima tentara brigade
Ingris sampai kehilangan satu matanya hanya gara-gara dia berbicara
dalam bahasa Arab dengan temannya. Di Australia para tahanan muslim
dilarang berbicara dengan bebas dengan tahanan yang lain dikarenakan
kekhawatiran akan penyebaran agama Islam di dalam tahanan6. Dan semua
itu tidak lain adalah negara demokrasi, yang menghasilkan keputusannya
dengan demokratis. Sungguh demokrasi memperlihatkan kebencian rasis dan
diskriminasi terhadap Islam dan pemeluknya.
"We hate you moslems" itulah yang sebenarnya dikatakan demokrasi. Anda
sekarang sedang melihat kenyataan yang sebenarnya sikap demokrasi yang
kepada Islam apakah itu dalam bentuk penjajahan, pembunuhan masal,
diskriminasi, rasialisme yang dialami oleh Islam dan para pemeluknya
pada saat ini. Demokrasi sungguh-sungguh sangat membenci Islam, karena
demokrasi sesungguhnya mengetahui Islam akan selalu menghalangi jalannya
menuju kebebasan yang tiada batas.
Akan senangkah anda seorang muslim membiarkan anak anda berciuman dan
berzina di depan mata anda, karena sesungguhnya di negara demokrasi anda
tidak boleh marah karena hal ini adalah merupakan 'hak azazi' anak anda?
Maukah anda membiarkan anak laki-laki atau anak perempuan anda membawa
teman homo atau lesbiannya kerumah anda, karena apabila anda larang maka
demokrasi akan memasukkan anda ke penjara karena anda menghalangi 'hak
asasi' anak anda sendiri?. Karena di negara yang mempraktekan demokrasi
seperti di Belanda dan Australia anda sungguh-sungguh akan dimasukan ke
penjara apabila anda menghalangi 'hak asasi' anak anda7.
Seks bebas yang menghasilkan kerusakan moral, merupakan 'hak asasi' di
negara demokrasi. Maka bukanlah hal yang mengherankan lagi apabila dua
bulan kemaren Australia dan Amerika akhirnya menangkap 200 orang
pedophili (peleceh seksual terhadap anak-anak) dari 900 orang tersangka
pornographi anak-anak8, penyakit kelamin dan AIDS selalu meningkat,
tidak hanya itu, homoseksualitas yang menjadi gaya hidup para pendeta
merekapun sekarang menjadi bagian dari komunitas mereka9, dan semuanya
diakibatkan terlalu bebas dan melencengnya 'hak asasi' yang mereka
terapkan. Bukankah hal demikian juga yang sudah mulai kita rasakan?
Pornografi di media masa kita merupakan ekspresi dari 'hak asasi' dan
'kebebasan pers'. Kita boleh tidak setuju, kita boleh protes, kita boleh
demonstrasi, ya hanya itu yang bisa anda lakukan, karena itulah
demokrasi, tetapi anda tidak akan pernah bisa menghentikan dan
membasminya karena demokrasi sendiri menjamin keberlansungannya.
Sungguh sangat ironis, kita sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia turut ikut memperjuangkan sistem demokrasi yang
nyata-nyata tidak setuju dengan Islam, dan kita mengambilnya "taken for
granted" begitu saja. Kita sudah melihat para politisi kita berbusa-busa
mulutnya berjanji akan menegakkan dan memperjuangkan demokrasi. Kita
sering mendengar teman kita berbicara demokrasi, tanpa mengetahui
darimana asal kata demokrasi, apa maksudnya dan bagaimana
pengimplementasiannya. Kita melihat saudara kita bersikap seenaknya yang
diartikan sesuai dengan demokrasi, tanpa kita mampu melarangnya karena
menurutnya hal itu merupakan 'hak asasi' bagi dirinya.
Bukankah Indonesia merupakan negara termiskin dan penghutang terbanyak?
Dan ketika kita berada di alam demokrasinya, pembabatan hutan
habis-habisan , biaya hidup yang semakin tinggi, dan pendidikan menjadi
suatu kebutuhan elit? Itu semua terjadi di dalam alam demokrasi.
Faktanya saat ini bisa kita lihat dimana-mana.
Demokrasi sebenarnya tidak berpihak kepada kita kaum muslimin.
Demokrasi hanya berpihak kepada para kapitalis. Bahkan Armatya Zen yang
merupakan pemenang nobel di bidang ekonomi pun mempertanyakan situasi
pada saat ini dimana hampir semua negara sudah menerima demokrasi, dan
produksi makanan meningkat empat kali lipat dari kebutuhan seluruh umat
manusia, tetapi setengah dari penduduk planet bumi mengalami
kelaparan10.
Seharusnya para politisi kita, para pemikir kita mulai memikirkan sistem
yang sudah sekarat ini. Sudah saatnya kita sebagai rakyat mengajak para
pemimpin kita dengan bersama-sama berusaha untuk menghentikan kehancuran
yang akan diakibatkannya dengan kembali kepada sistem yang telah
diberikan Sang Pencipta kepada kita. Karena pada realitanyalah demokrasi
tidak berpihak kepada kita. Hai kaum muslimin, sesungguhnya Demokrasi
membencimu, dan Allahpun tidak mengingikan kita berhukum dengannya.
Allah hanya menginginkan kita berhukum dengan hukumNya. Karena belumlah
sampai iman kita sebagai seorang muslim sebelum kita berhukum dengan
hukumNya. Sebagaimana firmannya:
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan,
kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan
sepenuhnya. (an Nisa 65)
Bukankah kita selalu menginginkan Islam mengalami kebangkitan? Maka
marilah kita bangkit ber sama-sama menuju kepada penegakan hukum Allah,
hukum yang akan menjadikan kita sebagai umat yang terbaik. Bukan kepada
hukum yang nyata-nyata dihasilkan oleh sistem yang membenci dan ingin
menghancurkan kita.
Lihat videonya di : ''AS Lakukan Genosida di Fallujah''
Wallahu Alam
sumber :
Kami membencimu atas nama Demokrasi
Muhammad Yusuf (muhammad_jusuf@yahoo.com)
Staf Lembaga Kajian Islam, Politik dan Adat Sumatera Barat
http://swaramuslim.net/weblog.php?id=P2576
Cara Download You Tube Di Linux Tanpa Software
Cara Download You Tube Di Linux Tanpa Software
Sebagian besar pengunjung hanya menonton secara online. Ini jelas sangat tidak efektif, karena setiap kali ingin memutar ulang harus melakukan koneksi ke YouTube dan ini sangat mahal untuk sebagian besar masyarakat Indonesia dengan mahalnya koneksi Internet.Banyak jalan menuju Roma, banyak cara mendownload YouTube. Sudah cukup banyak software2 pendownload YouTube bermunculan. Di Linux sebenarnya juga ada banyak cara download video You Tube, mulai dari dengan menggunakan software sampai menggunakan command line. Tapi YouTube selalu melakukan inovasi baru agar videonya tidak lagi bisa didownload dengan software itu.
Cara termudah dan teraman adalah Download Lewat Browser. Tidak perlu Browser khusus. Firefox dan Opera mampu melakukannya. Disini saya akan berbagi sedikit tips cara mendownload YouTube langsung dari Browser anda tanpa perlu menambahkan Plugin atau software lainnya.
Cara ini bisa diterapkan juga di Windows.
Cara Download YouTube lewat Firefox :
- Buka video YouTube seperti biasa.
- Klik tombol play di YouTube nya. Setelah itu klik pause (jika anda tidak ingin menontonnya sekarang).
Kenapa seperti ini? Karena ketika anda membuka halaman web tadi, file video dari YouTube tersebut belum di load. Dengan mengklik tombol play, maka videonya akan di load. Jika anda mengklik tombol pause, maka video tersebut tidak akan ditayangkan, tetapi file videonya tetap akan diload. - Tunggu sampai bar penunjuk load nya penuh.
- Setelah video diload sampai penuh, sekarang yang perlu anda ketahui adalah lokasi cachenya.
- Ketik about:cache?device=disk pada address pada browser
- Setelah itu lihatlah Cache Directory-nya misalnya
/home/fahmi/.mozilla/firefox/if91y7qy.default/Cache - Setalah itu coba cari pada folder tersebut yang memiliki ukuran file yang besar (biasanya lebih dari 5MB), misalnya 2F4A5212d01 jika sudah anda temukan, pindah file tersebut ke folder lain agar tidak terhapus.
Cara Download YouTube lewat Opera :
- Setelah menjalankan video hingga selesai lewat Opera, anda perlu mencari tau lokasi cachenya.
- Ketik opera:config#UserPrefs|CacheDirectory4 pada address browser
- Setelah mengetahui lokasinya, meluncurlah ke lokasi tersebut.
- Setelah itu coba cari pada folder tersebut yang memiliki ukuran file yang besar (biasanya lebih dari 5MB), jika sudah anda temukan, edit nama file dengan menekan F2, dan ubah tmp dengan flv. Contoh : nama file cache saya adalah opr0000Y.tmp, agar dapat saya putar saya rename menjadi opr0000Y.flv
- Pindah file tersebut ke folder lain agar tidak terhapus.
PERINGATAN : TUTORIAL INI BERTUJUAN UNTUK MENDOWNLOAD VIDEO PENDIDIKAN DI YOUTUBE. KAMI TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS PENYALAHGUNAAN TUTORIAL INI UNTUK PEMBAJAKAN, DLL.
Selasa, 27 April 2010
TEKNOLOGI JARINGAN KOMPUTER
- Pendahuluan
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanyaperkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda. - Jaringan komputer
Pengertian Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung, nformasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah. - Jenis-Jenis jaringan
Ada 3 macam jenis Jaringan/Network yaitu :
a. Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal. Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputerkomputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Jaringan area Metropolitan Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan 2 menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung Pandang atau Surabaya.
c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di Negara-negara lain. Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya. - Protokol
Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.
Protokol-Protokol yang dikenal adalah sebagai berikut :
1. Ethernet
2. Local Talk
3. Token Ring
4. FDDI
5. ATM
- Ethernet Protocol
Ethernet sejauh ini adalah yang paling banyak digunakan, Ethernet menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection). Sistem ini menjelaskan bahwa setiap komputer memperhatikan ke dalam kabel dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktifitas atau bersih komputer akan mentransmisikan data, jika ada transmisi lain di dalam kabel, komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika jaringan telah bersih. kadangkala dua buah komputer melakukan transmisi pada saat yang sama, ketika hal ini terjadi, masing-masing komputer akan mundur dan akan menunggu kesempatan secara acak untuk mentransmisikan data kembali. metode ini dikenal dengan koalisi, dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan transmisi dari network. Protokol Ethernet dapat digunakan untuk pada model jaringan Garis lurus , Bintang, atau Pohon . Data dapat ditransmisikan melewati kabel twisted pair, koaksial, ataupun kabel fiber optic pada kecepatan 10 Mbps. - Local Talk
LocalTalk adalah sebuh protokol network yang di kembangkan oleh Apple Computer, Inc. untuk mesin-mesin komputer Macintosh . Metode yang digunakan oleh LocalTalk adalah CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD.. Adapter LocalTalk dan cable twisted pair khusus dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melewati port serial. Sistem Operasi Macintosh memungkinkan koneksi secara jaringan peer-to-peer tanpa membutuhkan tambahan aplikasi khusus Protokol LocalTalk dapat digunakan untuk model jaringan Garis Lurus , Bintang , ataupun model Pohon dengan menggunakan kabel twisted pair . Kekurangan yang paling mencolok yaitu kecepatan transmisinya. Kecepatan transmisinya hanya 230 Kbps. - Token Ring
Protokol Token di kembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Metode Aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran seperti Cincin . Dalam lingkaran token, komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing komputer. Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optic . Dan dapat melakukan kecepatan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan perkembangan Ethernet, penggunaan Token Ring makin berkurang sampai sekarang. - FDDI
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah Protokol jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan bahkan pada jarak yang jauh . Metode aksesnyayang digunakan oleh FDDI adalah model token . FDDI menggunakan dua buah topologi ring secara fisik. Proses transmisi baiasanya menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah ditemukan akan secara otomatis menggunakan ring yang kedua.Sebuah keuntungan
dari FDDI adalah kecepatan
dengan menggunakan fiber optic cable pada kecepatan 100 Mbps. - ATM
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang , dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair . ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka.
Kesimpulan untuk Protokol : Protokol yang di pakai Kabel yang digunakan Kecepatan Transfer Topology Fisik Ethernet Twisted Pair, Coaxial, Fiber 10 Mbps Linear Bus, Star, Tree Fast Ethernet Twisted Pair, Fiber 100 Mbps Star LocalTalk Twisted Pair 0.23 Mbps Linear Bus or Star Token Ring Twisted Pair 4 Mbps - 16 Mbps Star-Wired Ring FDDI Fiber 100 Mbps Dual ring ATM Twisted Pair, Fiber 155-2488 Mbps Linear Bus, Star, Tree
- Ethernet Protocol
Langganan:
Postingan (Atom)